$(function() { var siteURL = "http://" + top.location.host.toString(); var $internalLinks = $("a[href^='"+siteURL+"'], a[href^='/'], a[href^='./'], a[href^='../'], a[href^='#']"); $internalLinks.click(function() { $('#page-loader').fadeIn(1500).delay(6000).fadeOut(1000); }); // Hilangkan overlay saat diklik untuk mengatasi gangguan, terutama jika link internal diset dengan target='_blank' $('#page-loader').click(function() { $(this).hide(); }); });

About

Loading...
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang dan Salam Blogger ! Website ini merupakan wahana informasi, komunikasi, kreasi, dan prestasi. Di samping itu, kami mencoba menyampaikan wacana yang berhubungan dengan materi sekolah maupun pembelajaran. Semoga bermafaat bagi kita semua. Terima Kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Selasa, 04 Februari 2014

Sejarah Angka 0 (Nol)

Angka 0 (Nol): Sejarah dan Asal Usulnya

Mungkin anda tidak menyadari bahwa angka nol harus diciptakan! Sebenarnya ini adalah salah satu ciptaan manusia yang terbesar dan memberikan pengaruh yang luar biasa pada sejarah manusia karena membuat perkembangan yang lebih tinggi dalam matematika. Hingga abad ke-16, siste angka yang digunakan di Eropa adalah sistem Romawi, yang diciptakan sekitar 2.000 tahun yang lalu. Sistem Romawi bukanlah sistem yang sederhana. Dibuat berdasarkan angka 10 dari huruf Romawi sbb:
  • ‘X’ dalam Romawi berarti 10.
  • Huruf ‘C’ berarti 100. Lalu..
  • M = 1.000
  • I = 1
  • V = 5
  • L = 50
  • D = 500
  • IV = 4

Asal-Usul Angka 0 (Nol) Menurut Sejarah

asal usul angka 0 (nol)
asal usul angka 0 (nol)
Untuk menunjukkan 1.648, mereka menulisnya dengan MDCXLVIII. Dengan sistem Romawi, untuk membaca angka, kadang-kadang orang menghitung,kadang-kadang mengurangi, dan kadang-kadang menambah. Lama sebelum kelahiran Kristus, orang Hindu di India sudah menemukan sistem yang jauh lebih baik. Dan dibawa ke Eropa sekitar tahun 900 oleh pedagang Arab dan disebut dengan sistem Hindu-Arab. Dalam sistem Hindu-Arab, semua angka ditulis dengan sembilan digit, yakni: 1,2,3,4,5,6,7,8,9, dan 0 (nol). Dalam sistem ini, setiap bentuk mempunyai nilai tergantung dimana ditempatkannya.
Kita tahu bahwa angka 10 berarti satu puluhan, karena ’1′ ditulis ditempat puluhan dan angka ’0′ menunjukkan tidak ada satuan yang ditulis. Angka 40 berarti empat puluhan dan tidak ada satuan, atau 40 satuan. Angka 0 (nol) menunjukkan bahwa 4 ditulis di tempat puluhan. Orang Romawi tidak mempunyai nol dalam sistem mereka. Untuk menulis 205, mereka menulisnya dengan CCV. Mereka tidak mempunyai rencana untuk menggunakan nilai tempat. Dalam sistem Hindu-Arab, kita menulis 205 dengan menempatkan 2 pada tempat ratusan untuk menunjukkan 200. Angka 0 (nol) ditempat puluhan, untuk menunjukkan tidak ada puluhan lainnya, dan kemudian 5 idtempat 5 di tempat satuan untuk menunjukkan adanya 5 satuan.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa satuan angka 0 (nol) yang kita kenal saat ini bermula dari sistem penghitungan dari India kuno.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Loading...